Minggu, 19 Oktober 2014

Komoditi Mineral "Ekonomi Mineral"


Tinjauan Komoditi Mineral

1.Pengelompokan mineral
Pengelompokan komoditi mineral atau bahan galian berdasarkan pemanfaatan adalah sebagai berikut :
1. Mineral bahan bakar
- Batubara
- Minyak dan gas bumi
- Mineral energi nuklir

2. Logam (metals)
a. Logam besi
- Bijih besi
- Ferro alloy ores
b. Logam non-besi :
- Tembaga(Cu)
-Timbal (Pb)
-Seng (Zn)
-Timah (Sn)
c.Logam ringan  :
-Alumunium (Al)
-Magnesium (Mg)
-Titanium (Ti)
d.Logam Minor :
-Antimoni
-Berilium (Be)
-Mercury/Air Raksa (Hg)
-Tungsten
e.Logam Berharga :
-Perak (Ag)
-Emas ( Au)
-Platinum (Pt)

3.Non Logam :
a.Mineral untuk konstruksi :
-Aggregate
-Asbes
-Gipsum
-Semen
-Batgamping
-Vermikulit
b.Mineral untuk pupuk :
-Phospat
-Potash
c.Mineral untuk pengisi dan penyaring :
-Barit
-Bentonit
-Fullers Earth
-Tanah Diatomea
-Talk
d.mineral non-logam lainnya :
-Abrasit
-Tanah liat (Clay)

2.Bentuk Logam Dalam Pemasaran
Hampir semua logam yang sampai pada konsumen terakhir adalah dalam bentuk logam fibrikasi. misalnya kawat, lembar, pipa, dll. Logam – logam yang dihasilkan oleh peleburan atau refiner dituang dalm bentuk :
-         Pig                        -  ingot
-         Cakes                    -  bentuk lain

3.Logam Besi
3.1.Bijih besi
Bahan galian yang berupa bijih besi di klasifikasikan dalam 3 kategori, yaitu :
-Direct Shipping

-Concetrate
-Agglomerated
3.2.Bijih Ferro Alloy
Alloy-alloy yang paling umum di gunakan adalah :
-Ferro Manganese
-Ferro chrome
-Ferro Silicon
-FerroTungsten
-Ferro Phosphorus
-Ferro Vanadium
-Ferro Mollybdenum
-Ferro Nickel
-Ferro Columbium

selanjutnya akan dibahas mengenai bijih alloy nya seperti
manganese, chromium, dan nickel.

1.Mangan
Hampir  95% dikonsumsi oleh baja, baik sebagai ferromanganese maupun sebagai manganese metal. Sisanya 5% dari pemakain mangan digunakan untuk pemakaian khusus, seperti baterai untuk keperluan metalurgi.
2.Chromium
Chromium digunakan dalam pembuatan stainless steels, paduan baja yang lain, super alloy untuk meningkatkan kekerasan, meningkatkan ketahanan terhadap abrasi dan pemakaian, serta meningkatkan carburization.
Bijih chromium dikategorikan oleh 3 bentuk pasar, secara umum   adalah :
a.Metallurgical ore
b.Refractory ore
c.Chemical ore
3.Nickel
Ciri-ciri nickel :
-Sebagai bahan anti karat dan berfungsi untuk memperkuat
-sebagai katalis
-cracking minyak

  4.Logam Non-Besi
4.1.Tembaga
Berdasarkan kandungan mineral tembaganya, maka bijih tembaga dapat di bagi menjadi 4 Jenis, yaitu bijih oksida, bijih karbonat, bijih silikat, dan bijih sulfida. Bijih sulfida merupakan bijih tembaga yang paling banyak ditemukan dan di usahakan di dunia saat sekarang.
4.2.Timbal (lead)
Guna timbal sebagai :
1.Timbal putih : unsur dominan dalam cat, telah  digantikan dengan titanium    dioxide
2.Timbal merah : sebagai “Primer coating” dalam baja
3.Lead crhomate paint : dalam pemakaian “high way marking”
4.Lead acid batteries : untuk industri mobil
4.3.Seng (Zinc)
Pemakaian terbesar untuk “galvanizing of steel”. “Zinc die Casting”  menunjukan pasaran yang sama dengan “galvanizing of steel” di USA, dimana di gunakan oleh konsumen barang-barang industri automobil, elektrik, peralatan kantor, mainan anak-anak, dll.
4.4.Timah (tin)
Timah di pasarkan dalam bentuk :
-Bijih/konsentrat
-Logam primer
-Logam sekunder (hasil daur ulang)
4.5.Alumunium (light metal)
Sifat alumunium bila dibandingkan dengan sifat besi, baja, tembaga, timah,  dll :
-Lebih ringan
-Lebih tahan lama
-Lebih tahan karat
-Penghantar panas dan listrik yang baik
-Lebih mudah di daur  ulang
-Berpenampilan lebih estetis

5.Batubara
Batubara dikelompokkan dalam 5 kelas, yakni :
1.Gambut  (paling rendah mutunya), dimana Kadar air Gambut dapat mencapai 60%
2.Lignit, dimana kadar airnya 30%-45%
3.Sub-bituminus, dimana kadar airnya 5%-10%
4.Bituminus, dimana kadar airnya 1%-3%
5.Antrasit (paling tinggi mutunya), dimana praktis tidak mengandung air , atau maksimal 1%.
Ukuran mutu di tentukan oleh kadar air dan nilai kalor yang di kandung nya.
Bituminus umumnya lebih banyak mengandung zat terbang (volatile matter) dan lebih lunak dari pada Antrasit. Nilai kalorinya, lignit (<2000 kkal/kg), sub-bituminus (2000-3000 kkal/kg), bituminus (3000-7000 kkal/kg), dan antrasit (>8000 kkal/kg).
Sub-bituminus dikenal juga sebagai steaming coal, karena cocok untuk di bakar. Jenis ini dibagi 2, yang kalori tinggi (5700-7000 kkal/kg) disebut batubara keras (hard coal) dan yang berkalori antara (3000-5700 kkal/kg) disebut batubara coklat (brown coal). Bituminus masih termasuk dalam steaming coal . Sedangkan Antrasit disebut coking coal, dimana jenis ini sering dipakai sebagai reduktor dalam proses metalurgi, pembuatan baja, pengolahanlogam, dll.

Teknologi Pemanfaatan Batubara
Bahan Bakar Langsung
-Penyerapan gas SO2 dari hasil pembakaran briket bio batubara dengan unggulan zeolit.
-Pengembangan model fisik tungku pembakaran briket biocoal untuk industri rumah tangga, pembakaran bata/genteng, boiler rotan dan pengering bawang.
-Tungku hemat energi untuk industri rumah tangga dengan bahan bakar batubara/briket bio batubara.
-Pembakaran kapur dalam tungku tegak system terus menerus skala komersial dengan batubara halus menggunakan pembakar siklon.
-Tungku pembuatan gula merah dengan bahan bakar batubara.
-Pembakaran kapur dalam tungku system berkala dengan kombinasi bahan bakar batubara - kayu.
-Pembakaran bata-genteng dengan batubara.

3.2. Non Bahan Bakar
-Pengkajian pemanfaatan batubara Kalimantan Selatan untuk pembuatan karbon aktif.
-Daur ulang minyak pelumas bekas dengan menggunakan batubara peringkat rendah sebagai penyerap.

6.Mineral Industri
Walau mineral industri tidak sepenting mineral utama, akan tetap perannya sangat berarti dalam kehidupan pertmbangan. Mineral industri dapat dibagi menjadi 7 kelompok berdasar asalnya :
1.Kelompok berasal dari batuan sedimen
2.Kelompok berasal dari batuan  gunung api
3. Kelompok berasal dari batuan ultra basa
4. Kelompok berasal dari batuan  plutonik/asam
5. Kelompok berasal dari batuan  metamorfosa
6. Kelompok berasal dari batuan  yang terkena proses hidrotermal
7. Kelompok berasal dari batuan  yang terbentuk karena residu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar