Tugas I - Kelayakan Dalam Proyek Mineral "Evaluasi Proyek Mineral"

Nama                   :         Septian Nurcahyo

N.I.M                   :         710012111

Kelas          :         01

Evaluasi Proyek Tambang

Tugas I

Merangkum materi BAB I Diktat “Evaluasi Ekonomi Proyek Mineral”.

BAB I

KELAYAKAN DALAM PROYEK MINERAL

1.1            Definisi Proyek Dan Evaluasi Proyek

Proyek merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam jangka waktu yang tertentu dengan mempergunakan faktor produksi langka untuk mendapatkan manfaat. Kegiatan yang direncanakan dapat diartikan bahwa baik biaya maupun hasil-hasil pokok proyek dapat dihitung atau diperkirakan dan kegiatan disusun dengan menggunakan faktor produksi tertentu dan terbatas untuk memperoleh manfaat yang optimal.

Faktor produksi tertentu dan terbatas yang dipergunakan dalam pelaksanaan proyek dapat berbentuk dana, sumberdaya alam, tenaga kerja dan teknologi. Manfaat yang ingin dicapai antara lain: manfaat finansial, manfaat makro ekonomi, manfaat politis, sosial dan budaya.

Evaluasi Proyek adalah proses identifikasi kelayakan ekonomi suatu proyek yang memerlukan suatu penanaman model (investasi) dan membuat keputusan tentang penanaman modal tersebut.  Proses evaluasi dapat dibagi dalam dua tahap, yaitu: tahap evaluasi dan tahap pengambilan keputusan. Hasil dari tahap evaluasi adalah seperangkat ukuran nilai dari kelayakan proyek, dimana berdasar ukuran ini pembuat keputusan dapat melakukan analisis untuk memnentukan proyek mana yang sebaiknya dipilih.

1.2            Evaluasi Proyek Mineral

Evaluasi proyek mineral (mineral project evaluation) atau evaluasi tambang (mine evaluation) merupakan kegiatan untuk menentukan nilai semua faktor atau variabel yang berpengaruh atas nilai suatu proyek mineral atau tambang. Dengan kata lain, evaluasi tambang merupakan kegiatan untuk memperkirakan kelayakan ekonomi dari elternatif-alternatif investasi proyek tambang.

Faktor atau variabel evaluasi:

-         Cadangan endapan mineral (mineral reserves).

-         Tingkat produksi tambang (mining rates).

-         Pendapatan (revenues).

-         Biaya (costs).

-         Keuntungan yang diharapkan (expected returns).

-         Resiko terkait (associated risks).

-         Nilai uang berdasar waktu (time value of money).

Mine valuation merupakan kegiatan untuk memperkirakan nilai sumberdaya dan cadangan dari suatu proyek mineral atau tambang. Pengertian lain terkait dengan penilaian suatu tambang adalah due ddiligence, yakni suatu studi secara layak atas suatu properti tambang, yang dilakukan oleh ahli-ahli profesional untuk identifikasi dan penilaian faktor-faktor penting yang berpengaruh terhadap kegiatan penambangan dimasa datang.

Perbedaan alternatif evaluasi:

-         Biaya, pendapatan maupun keuntungan, serta waktu terjadinyabiaya pendapatan dan keuntungan tersebut.

-         Umur proyek, pertimbangan pajak, dampak eskalasi dan inflasi terdapat biaya dan pendapatan proyek.

Evaluasi proyek mineral dapat dikelompokkan menjadi:

-         Evaluasi kelayakan awal (prefeasibility study)

-         Evaluasi kelayakan lanjut (fesibility study)

Evaluasi Kelayakan Awal Mencakup:\

(1)           Deskripsi Proyek

(2)           Geologi

(3)           Tambang

(4)           Pengolahan

(5)           Kebutuhan Operasi Lainnya

(6)           Transportasi

(7)           Kota dan Fasilitas Terkait

(8)           Kebutuhan Tenaga Kerja

(9)           Pengolahan Lingkungan

(10)                    Aspek Hukum

(11)                    Analisis Ekonomi

Evaluasi Kelayakan Lanjut

          Faktor yang dibahas dalam studi ini adalah seperti pada evaluasi kelayakan awal, hanya dilakukan secara lebih mendalam. Tujuan dari studi ini adalah untuk menentukan apakah akan diputuskan untuk melakukan investasi pengembangan endapan mineral yang ada, atau sebaliknya. Pada tingkat ini biaya yang dikeluarkan jauh lebih besar dibanding biaya kegiatan terdahulu.

Laporan Akhir Hasil Evaluasi Kelayakan (Lanjut):

-         Menyajikan kerangka lengkap tentang fakta proyek mineral.

-         Memuat skema tentang eksploitasi lengkap disertai rencana, desain, daftar peralatan, dsb

-         Menunjukkan kemungkinan keuntungan penanaman dalam proyek.

-         Menyajikan perkirakan faktor hukum.

-         Memuat semua informasi yang berguna.

Hasil dari studi kelayakan proyek dapat dipergunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan investasi oleh berbagai pihak, antara lain:

1.     Investor dan Mitra Usaha (perusahaan atau perorangan)

2.     Pemberi pinjaman dana

3.     Pemerintah

Bagi investor dan mitra usaha maupun pemberi pinjaman dana, hasil studi kelayakn proyek dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan apakah mereka berani menanggung resiko investasi dana mereka. Dari laporan studi kelayakan proyek tersebut dapat pula diperoleh gambaran awal tentang kemampuan proyek untuk mengembalikan kredit yang telah diterima. Sedang bagi pihak pemerintah dalam kapasitasnya sebagai pembuat kebijakan, laporan tersebut akan memberi gambaran apakah pelaksanaan proyek nantinya dilakukan secara layak sehingga tidak menimbulka dampak terhadap lingkungan maupun sosial.

1.3            Ekonomi Teknik dan Evaluasi Ekonomi

Dalam kegiatan kerjanya, seorang ahli teknik (engineer) dihadapkan pada dua lingkungan yang saling berkaitan:

-         Lingkungan fisik.

-         Lingkungan ekonomi.

Dalam teks ini pengertian ekonomi teknik dan evaluasi ekonomi mempunyai pengertian yang sama. Seseorang tidak harus menjadi ahli teknik untuk mampu menggunakan prinsip-prinsip ekonomi teknik (evaluasi ekonomi teknik) untuk melakukan evaluasi terhadap alternatif investasi, karena analisis ekonomi teknik atau evaluasi ekonomi tersebut berhubungan dengan perbedaan-perbedaan hasil ekonomi dari alternatif-alternatif yang ada. Syarat mutlak keberhasilan suatu penerapan teknik adalah kelayakan ekonomi.

1.4            Analisis Investasi

Analisis investasi merupakan tahap lanjut dari proses evaluasi proyek, dimana setelah semua variabel proyek diestimasi dan niliai rupiah/dollar dari semua alternatif proyek secara keseluruhan ditetapkan, maka setiap alternatif investasi yang ada dinilai berdasar kriteria investasi yang sesuai.

Analisis investasi mencakup:

-         Analisi Ekonomi (economic analysis), yakni analisis yang mendasarkan tinjauan pada keuntungan dan biaya dari proyek.

-         Analisi Keuangan (financial analysis), yakni analisis yang mendasarkan pada dari mana daya proyek akan diperoleh.

-         Analisis Faktor Tak Berwujud (intangible analysis), analisis yang mendasarkan tinjauan pada faktor-faktor yang berpengaruh pada investasi tetapi faktor-faktor tersebut tidak dapat diraba.

Dapat terjadi alternati yang secara ekonomis layak, namun ditolak berdasar alasan keuangan atau faktor yang tak berwujud. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan adalah pendapat umum, masalah regulasi yang terkait dengan lingkungan.

1.5            Pengambilan Keputusan Dalam Proyek Mineral

Mengambil atau memuat keputusan adalah suatu proses yang dilaksanakan berdasarkan pengetahuan dan informasi yang ada pada saat tersebut, dengan pengharapan bahwa sesuatu yang akan terjadi sesuai dengan yang diharapkan.

Proses Pengambilan Keputusan:

1.     Merumuskan Masalah

2.     Menganalisis Masalah

3.     Mengembangkan alternatif-alternatif pemecahan masalah

4.     Memilih alternatif terbaik

5.     Melaksanakan keputusan yang diambil secara efektif

Dalam membuat keputusan berdasar analisis ekonomi, penanam modal (investor) biasanya menggunakan salah satu dari teknik analisis ekonomi berikut ini: nilai sekarang (present value), nilai setara tahunan (annual value), nilai mendatang (future value): tingkat pengenbalian modal (rate of return): nisbah manfaat biaya (benefit-cosh ratio) atau variasi analisis pulang pokok (beakeven analyses). Bila teknik-teknik tersebut dipergunakan dengan memperhatikan nilai uang berdasar waktu (time value of money) pada tingkat bunga tertentu, amak teknik tersebut biasa disebut Teknik Analis Aliran Uang Tunai Terdiskon (Discounted Cash Flow Analysis Technique).

Evaluasi ekonomi dalam pengambilan keputusan, terkait dengan dua kelompok dasar proyek investasi:

-         Investasi penghasil pendapatan (revenue producing investements)

-         Investasi penghasil jasa/layanan (service producing investements)

Beberapa sifat khusus proyek mineral antara lain: mineral merupakan sumber  daya yang tak terbarui; setiap endapan mineral mempunyai keunikan tersendiri dalam arti tempat terdapatnya; kadar bijih dan sifat dari endapannya; ketidakpastian secara geologi; membutuhkan waktu lama sebelum endapan mineral siap diproduksi; umur tambang yang umumnya lama; adanya siklus alamiah dari harga mineral; juga endapan mineral hanya dapat ditambang ditempat dimana endapan tersebut ditemukan.

Pengaruh waktu terhadap proyek mineral, dimana pengaruh ini tidak selalu dijumpai pada proyek jenis lain, dapat terujud seperti dalam uraian berikut ini:

-         Proyek mineral umumnya membutuhkan cadangan mineral yang cukup untuk jangka waktu yang lama.

-         Proses evaluasi proyek mineral harus mempertimbangkan bahwa keputusan untuk melakukan kegiatan penambangan, yang dibuat pada masa awal, akan berpengaruh terhadap nialai operasi jangka panjang.

-         Tidak mungkin untuk mengetahui jumlah atau kadar mineral yang dapat ditambang secara pasti, sebelum cadangan tersebut habis ditambang.

Dalam proyek mineral, terdapat beberapa jenis keputusa dasar yang dapat dibuat. Setiap jenis membutuhkan kumpulan informasi yang berbeda, dan mungkin interprstasi hasil yang berbeda pula. Jenis keputusan dasar tersebut adalah: (1) pilihan antara tidak berbuat (investasi) sesuatu atau melakukan investasi disuatu tempat, (2) pilihan apakah akan membuka suatu proyek baru, (3) pilihan antara tetap pada tingkat produksi sekarang, atau menaikkan/menurunkan tingkat produksi, (4) pilihan antara menutup sementara, atau menutup selamanya, (5) pilihan apakah akan membuka kembali kegiatan.

1.6            Evaluasi Proyek Mineral Bersifat Dinamis

Evaluasi proyek mineral merupakan proses yang berlangsung menerus, dalam artian tidak merupakan suatu kegiatan yang hanya dilakukan sekali saja. Berdasar teori, evaluasi harus telah mempertimbangakan semua variabel yang terkait. Namun dalam praktek sangatlah bervariasi, dalam arti tidak oleh keterbatasan waktu, keterbatasn informasi, atau adanya pengaruh dari manajemen senior atau sponsor proyek. Langkah pertama dari evaluasi proyek mineral adalah menentukan sasaran dan tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek.

1.7            Proses Pasokan Komoditas Mineral

Seperti diketahui, mineral terdapatnya ditempat tertentu, dalam jumlas terbatas dan luas seluruh wilayah dimana mineral terdapatnya adalah jauh lebih kecil dari luas wilayah yang dihuni manusia ataupun lahan pertanian. Keberadaan mineral dalam perut bumi dapat diketahui dari sejumlah indukasi adanya mineral tersebut dipermukaan bumi.

Penyelidikan secara geologi dapat digunakan untuk menentukan indikasi adanya mineral. Pada tahap ini keberadaan mineral disebut sebagai sumberdaya (resources). Penyelidikan selanjutnya yang lebih teliti, yaitu menggunakan berbagai metode dapat menghasilkan data yang lebih pasti mengenai keberadaan mineral baik secara kualitatif maupun kuantitatif, mineral dapat dikatakan sebagai cadangan (reserves).

Mendasarkan pada tingkat penyelidikannya, yakni dari secara kasar hingga lebih teliti, maka sumberdaya mineral dapat digolongkan sebagai: tereka (inferred), terunjuk (indicated) dan terukur (measured). Bahan galian yang dihasilkan dari hasil kegiatan penambangan suatu endapan umumnya merupakan komoditi yang bersifat mendunia, artinya dapat diperoleh dan diperdagangkan dimana saja tanpa mengenal batas negara. Karena sifatnya tersebut maka tingkat persaingan diantara pelaku atau perusahaan pertambangan akan semakin ketat.

Dalam proses pasokan mineral, terdapat dua pihak yang mempunyai peranan penting yakni pemerintah (pusat dan daerah) dimana endapan mineral tersebut terdapat dan perusahaan pertambangan yang akan mengusahakan endapan mineral tersebut. Pemerintah bertanggung jawab dalam pembuatan kebijakan untuk pengembangan sumberdaya mineral yang terdapat di wilayahnya.

Dalam membuat kebijakan mineral, unsur-unsur yang harus dipertimbangkan antara lain:

-         Sumberdana untuk pengembangan ebdapan mineral

-         Kebijakan perdagangan

-         Tingkat dan struktur pajak pertambangan

-         Pengolahan selanjutnya secara domestik dari produk mineral

-         Konservasi mineral

-         Kualitas lingkungan

-         Pengembangan wilayah

-         Kebijakan energi

-         Strategi informasi pemerintah

Perusahaan tambang umumnya berperan dalam kegiatan eksplorasi mineral dan kegiatan pertambangannya sendiri. Kegiatan eksplorasi bertujuan untuk  mendapatkan gambaran mengenai keekonomian dari endapan mineral. Sedangakan kegiatan pertambangan mencakup kegiatan pengembangan tambang, membuat konstruksi untuk pabrik pengolahan, memproduksi dan mengolah komoditas mineral.

     Dalam pengembangan endapan mineral, terdapat beberapa faktor yang perlu terlebih dahulu dipertimbangkan. Secara garis besar, faktor-faktor yang ada dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori: faktor fisik (lokasi, alam dan geologi), faktor ekonomi (faktor keuangan dan pemasaran), dan faktor lainnya (faktor sosial, politik dan lingkungan).